“Siapakah kamu, hai manusia,
maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang
membentuknya: “Mengapakah engkau membentuk aku demikian?”
Apakah tukang periuk tidak
mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama
suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain
untuk dipakai guna tujuan yang biasa?” Roma 9:20-21
Bacaan: Yeremia 18:1-6
*courtesy of PelitaHidup.com
Dalam kitab Yeremia pasal 18, Yeremia diminta Tuhan untuk pergi ke tukang periuk karena Tuhan ingin memperdengarkan suaraNya. Yeremia datang tepat ketika tukang periuk sedang bekerja membuat sebuah bejana.
*courtesy of PelitaHidup.com
Dalam kitab Yeremia pasal 18, Yeremia diminta Tuhan untuk pergi ke tukang periuk karena Tuhan ingin memperdengarkan suaraNya. Yeremia datang tepat ketika tukang periuk sedang bekerja membuat sebuah bejana.
Ada beberapa langkah dari proses yang dikerjakan oleh tukang periuk untuk membuat sebuah bejana,
mulai dari persiapan tanah liat yang akan digunakan, menempatkan tanah
liat pada meja kerja yang dapat berputar sehingga tanah liat mudah
dibentuk, membentuk tanah liat menjadi benda yang mempunyai kegunaan,
pembakaran bejana yang sudah dibentuk agar menjadi kuat, proses
pendinginan agar hasilnya lebih sempurna, hingga proses penyempurnaan
tampilan bejana agar menjadi jauh lebih indah.
Dari sekian langkah proses yang dilakukan tersebut, kita dapat mempelajari dua hal penting dari kisah ini:
1. Proses Kehidupan
“Apabila bejana, yang sedang
dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk
itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik
pada pemandangannya.” Yeremia 18:4
Tuhan membawa Yeremia untuk belajar dari tukang periuk karena Tuhan
ingin memberitahukan bahwa manusia memiliki proses kehidupan yang mirip
dengan bejana yang sedang dibentuk.
Tanah liat tidak secara otomatis berubah menjadi bejana yang indah,
tetapi tanah liat harus melalui beberapa proses sehingga dapat menjadi
sebuah bejana yang berkualitas. Jika satu langkah saja dilewatkan, maka
tukang periuk tidak akan memperoleh sebuah bejana yang baik. Mungkin
saja dia hanya akan memperoleh bejana yang bentuknya kurang bagus,
permukaannya retak-retak, penampilannya tidak berkilau, tidak dapat
bertahan lama, atau kekurangan lainnya yang dapat ditemukan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika tanah liat tidak mengikuti bentukan dari tangan tukang periuk dan menjadi rusak, maka prosesnya akan diulang kembali. Tanah liat akan disatukan kembali, dipukul-pukul atau bahkan dibanting ke meja, agar mudah dibentuk kembali.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika tanah liat tidak mengikuti bentukan dari tangan tukang periuk dan menjadi rusak, maka prosesnya akan diulang kembali. Tanah liat akan disatukan kembali, dipukul-pukul atau bahkan dibanting ke meja, agar mudah dibentuk kembali.
Kita harus mengerti bahwa tidak ada momen dalam kehidupan kita yang
bukan merupakan proses bagi hidup kita. Setiap momen merupakan bagian
dari proses kehidupan. Oleh karena itu kita harus belajar merelakan
hidup kita, memiliki hati yang rela dan berserah kepada Tuhan, agar
hidup kita dapat dibentuk oleh tangan Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Setiap kita mengeraskan hati, bersungut-sungut kepada Tuhan dan tidak bersyukur atas apa yang kita alami, maka hidup kita bagaikan tanah liat yang keras yang susah dibentuk. Tuhan akan mengijinkan perkara-perkara yang akan membuat kita menjadi mudah dibentuk sesuai dengan rencanaNya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Setiap kita mengeraskan hati, bersungut-sungut kepada Tuhan dan tidak bersyukur atas apa yang kita alami, maka hidup kita bagaikan tanah liat yang keras yang susah dibentuk. Tuhan akan mengijinkan perkara-perkara yang akan membuat kita menjadi mudah dibentuk sesuai dengan rencanaNya.
Relakan hati kita untuk menjalani proses yang sedang Tuhan ijikan
terjadi dalam hidup kita. Bersyukur atas proses pembentukan yang sedang
Tuhan kerjakan melalui berbagai macam perkara. Akan ada saatnya dimana
kita akan melihat hasil bentukan tangan Tuhan bagi hidup kita dan kita
akan bersyukur atas apa yang telah kita alami bersama Tuhan.
2. Rencana Tuhan
“Apakah tukang periuk tidak
mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama
suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain
untuk dipakai guna tujuan yang biasa?” Roma 9:21
Tukang periuk mempunyai hak penuh sebagai pembentuk bejana. Ide
ataupun rancangan yang ada di pikirannya dituangkan ke dalam pembentukan
bejana. Dia membentuk bejana sedemikian rupa, dengan segala
keahliannya, sehingga bejana tersebut benar-benar menjadi sama dengan
apa yang ada di pikirannya sebelumnya.
Segumpal tanah liat yang dibentuk menjadi bejana tentunya hanya
mengikuti lekukan dan bentukan dari tangan tukang periuk. Tanah liat
tidak terbentuk dengan sendirinya, atau bahkan tanah liat tidak bisa
menentukan dia akan menjadi bejana yang mempunyai bentuk tertentu. Tanah
liat hanya menjadi bejana hanya karena bentukan dari tukang periuk.
Tukang periuk dapat membentuk tanah liat sehingga menjadi bejana yang
mempunyai tujuan, entah itu bejana untuk menampung air, menjadi sebuah
gelas, vas bunga, hiasan, pajangan, atau kegunaan lainnya. Bejana yang
sudah jadi dapat ditempatkan di berbagai macam tempat, mulai dari
lemari, rak, meja, tempat hiasan, ruang tamu, ruang pameran dan berbagai
macam tempat lainnya.
Tidakkah Tuhan mempunyai rencana bagi masing-masing hidup kita? Ya,
Tuhan pasti mempunyai rencana bagi kita, bahkan rencana yang indah dan
sempurna.
*courtesy of PelitaHidup.com
Saat ini mungkin kita tidak dapat menyelami apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Mungkin saja kita sedang mengalami kekecewaan, kedukaan, sakit hati, amarah, stress, depresi, sakit yang tidak kunjung sembuh, tidak mendapat jawaban doa, tidak memperoleh pekerjaan yang layak, bisnis tidak berjalan dengan baik, dirugikan orang lain, banyak hutang, rumah tangga yang berantakan, pergaulan buruk anak-anak, masalah jodoh, ingin mengakhiri hidup dan masih banyak masalah lainnya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Saat ini mungkin kita tidak dapat menyelami apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Mungkin saja kita sedang mengalami kekecewaan, kedukaan, sakit hati, amarah, stress, depresi, sakit yang tidak kunjung sembuh, tidak mendapat jawaban doa, tidak memperoleh pekerjaan yang layak, bisnis tidak berjalan dengan baik, dirugikan orang lain, banyak hutang, rumah tangga yang berantakan, pergaulan buruk anak-anak, masalah jodoh, ingin mengakhiri hidup dan masih banyak masalah lainnya.
Tetaplah ingat bahwa Tuhan sedang melihat kita, Tuhan sedang
menyertai kita, Tuhan sedang mendengar kita, bahkan Tuhan sedang
mencurahkan kasihNya yang sempurna bagi hidup kita. Tuhan menyayangi dan
mencintai hidup kita. Dia sedang membentuk kita untuk dapat menjadi
sesuai dengan rencana yang telah Dia tetapkan, yaitu rencana yang indah
dan sempurna.
Betapa indahnya jika kita telah dibentuk menjadi bejana yang
sempurna, yang akan Dia gunakan dan tempatkan menjadi suatu bejana yang
mempunyai kegunaaan bagi kemuliaan Tuhan. Tuhan mempunyai rencana bagi
hidup kita! Haleluya!
.
“Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah
firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
Aku akan memberi kamu menemukan Aku,
demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan
mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke
mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan
mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.”
Yeremia 29:11-14